11 Jenis KPR di Indonesia yang Perlu Anda Ketahui, Biar Nggak Salah Pilih

Selfy Aulia

Jenis KPR di Indonesia yang Perlu Anda Ketahui, Biar Nggak Salah Pilih

Kenapa Harus Tahu Jenis KPR?

Membeli rumah dengan cara tunai terasa berat di tengah harga properti yang makin tinggi setiap tahun. Karena itu, banyak orang memilih Kredit Pemilikan Rumah (KPR) sebagai solusi.

Tapi, jangan asal ambil KPR! Ada banyak jenis program KPR di Indonesia dengan aturan, skema cicilan, hingga fasilitas berbeda. Kalau tidak tahu bedanya, bisa-bisa kamu menyesal di kemudian hari.

Supaya lebih siap, yuk kita bahas jenis-jenis KPR di Indonesia beserta kelebihan dan kekurangannya.

1. KPR Subsidi

Kalau kamu termasuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), KPR Subsidi bisa jadi jalan pintas buat punya rumah.

Program ini biasanya dikelola langsung oleh Kementerian PUPR dengan tujuan membantu lebih banyak orang punya hunian layak.

Jenis bantuan yang bisa kamu dapatkan antara lain:

  • KPR SSB (Selisih Suku Bunga): cicilan terasa lebih ringan karena suku bunga disubsidi pemerintah.
  • KPR SSM (Subsidi Selisih Margin): berlaku di bank syariah dengan skema margin yang lebih rendah.
  • Subsidi Bantuan Uang Muka (SBUM): meringankan beban DP yang sering jadi kendala utama calon pembeli rumah.
  • FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan): dukungan dana dari pemerintah agar rumah sederhana bisa dibeli dengan harga terjangkau.

Cocok banget untuk kamu yang punya gaji terbatas tapi ingin cepat punya rumah tanpa menunggu tabungan menggunung.

2. Program Tapera

Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) hadir untuk bikin pembiayaan rumah jadi lebih terjangkau dengan skema cicilan berbasis penghasilan peserta.

Bedanya dengan FLPP, Tapera nggak patok cicilan dari harga rumah, melainkan dari besarnya gaji.

Baca Juga:  Cara Over Kredit Rumah: Panduan Biar Transaksi Aman dan Menguntungkan

Sistem cicilan Tapera:

  • Gaji < Rp4 juta → bunga 5% fixed, tenor 30 tahun.
  • Gaji Rp4–6 juta → bunga 6% fixed, tenor 20 tahun.
  • Gaji Rp6–8 juta → bunga 7% fixed, tenor 20 tahun.

Program ini fleksibel dan ramah kantong, tapi hanya berlaku untuk kelompok penghasilan tertentu. Jadi pastikan dulu kamu masuk kategori yang tepat.

3. KPR Konvensional

Jenis KPR di Indonesia - KPR Konvensional

Kalau ngomongin KPR, kebanyakan orang langsung kepikiran jenis yang satu ini. KPR konvensional memang paling populer di Indonesia karena hampir semua bank menyediakannya.

Kelebihan:

  • Tenor panjang, bisa sampai 20–30 tahun.
  • Banyak promo menarik dari bank, misalnya bunga rendah di tahun-tahun awal.

Kekurangan:

  • Saat masuk masa bunga floating, cicilan bisa naik dan bikin kantong terasa makin tipis.

Cocok buat kamu yang ingin fleksibilitas lebih besar dan punya banyak pilihan bank.

4. KPR Syariah

Buat kamu yang ingin menghindari riba, ada KPR syariah. Skemanya berbeda dengan KPR konvensional karena tidak mengenal bunga. Semua transaksi berlandaskan prinsip Islam.

Skema yang biasanya digunakan:

  • Murabahah: akad jual beli, bank membeli rumah lalu menjualnya ke nasabah dengan margin tertentu.
  • Musyarakah Mutanaqishah: kepemilikan rumah secara bertahap beralih ke pembeli lewat skema sewa-menyewa.

Dengan KPR Syariah, cicilan lebih jelas dari awal, tanpa takut bunga naik-turun.

5. Inhouse KPR

Mau beli rumah tapi nggak mau ribet urusan bank? Kamu bisa pilih Inhouse KPR alias cicilan langsung ke developer.

Kelebihan:

  • Proses lebih cepat, syarat dokumen lebih gampang.
  • Cocok buat pembeli yang ingin serba praktis.

Kekurangan:

  • Tenornya lebih pendek.
  • Cicilan bisa lebih besar dibanding KPR lewat bank.

Biasanya jadi pilihan orang yang sudah yakin dengan developer dan nggak mau ribet dengan birokrasi perbankan.

Baca Juga:  Kredit Rumah Tanpa DP: Solusi Punya Hunian Impian atau Justru Menjerat?

6. KPR Take Over

Pernah merasa cicilan rumah terlalu berat di bank lama? Nah, KPR Take Over bisa jadi solusi. Program ini memungkinkan kamu memindahkan cicilan dari satu bank ke bank lain.

Kelebihan:

  • Bisa dapat bunga lebih rendah.
  • Tenor bisa disesuaikan ulang sesuai kondisi finansialmu.

Cocok kalau kamu merasa terbebani bunga floating yang tinggi di bank sebelumnya.

7. KPR Duo

KPR Duo

Bayangin, selain bisa punya rumah, kamu juga bisa sekaligus cicil mobil, furnitur, atau perlengkapan rumah tangga. Itulah konsep KPR Duo.

Fasilitas yang ditawarkan:

  • Limit pembiayaan mulai Rp100 juta sampai Rp5 miliar.
  • Tenor hingga 12 tahun.
  • Bisa menutup hingga 80% dari total harga properti.

Pas banget untuk kamu yang baru berumah tangga, karena kebutuhan rumah tangga bisa langsung terpenuhi dalam satu paket pembiayaan.

8. KPR Angsuran Berjenjang

Jenis KPR ini kasih keringanan di awal masa kredit. Nasabah bisa bayar cicilan pokok lebih ringan (atau bahkan ditunda) selama 2–3 tahun pertama. Setelah itu, cicilan kembali normal.

Kelebihan:

  • Ringan di awal, cocok untuk karyawan muda yang penghasilannya masih berkembang.
  • Tenor bervariasi: 10, 12, hingga 15 tahun.

Kekurangan:

  • Setelah masa keringanan habis, cicilan bisa terasa cukup berat.

Pas buat kamu yang butuh “napas” di awal agar keuangan nggak langsung ketat.

9. KPR Express

Kalau kamu suka yang serba cepat, KPR Express bisa jadi pilihan. Proses persetujuannya kilat, bahkan ada yang bisa instan hanya dengan slip gaji.

Kelebihan:

  • Dokumen pengajuan simpel.
  • Proses cepat, tanpa menunggu lama.
  • Kadang ada promo DP ringan.

Kekurangan:

  • Hanya berlaku di bank atau developer tertentu.

Cocok buat kamu yang ingin rumah cepat jadi milikmu tanpa ribet administrasi panjang.

10. KPR Lelang

Khusus untuk kamu yang ingin beli rumah hasil lelang bank. Dengan KPR Lelang, rumah bisa diangsur seperti biasa tanpa takut DP hangus.

Baca Juga:  8 Tips Lolos Pengajuan KPR: Panduan Santai Biar Rumah Impianmu Cepat Terwujud

Kelebihan:

  • Harga rumah biasanya lebih miring.
  • Tenor bisa panjang, hingga 30 tahun.

Kekurangan:

  • Pilihan rumah terbatas pada unit hasil lelang.

Pas untuk pemburu properti harga miring yang siap bersaing dengan peserta lelang lain.

11. KPR ASN, TNI, dan Polri

KPR ini eksklusif untuk aparatur negara. Syaratnya lebih mudah, bunganya rendah, dan tenornya panjang.

Kelebihan:

  • Bunga mulai 2,88% fix 1 tahun.
  • Limit bisa sampai Rp1,5 miliar.
  • Tenor hingga 30 tahun.

Cocok untuk ASN, TNI, atau Polri yang ingin rumah dengan fasilitas pembiayaan lebih bersahabat.

Jenis KPR di Indonesia ternyata banyak banget, mulai dari subsidi, syariah, inhouse, sampai KPR take over. Setiap jenis punya kelebihan dan kekurangan, jadi penting banget menyesuaikan dengan kondisi finansial dan kebutuhanmu.

Ingat, membeli rumah adalah keputusan finansial besar. Dengan memahami jenis-jenis KPR, kamu bisa memilih program terbaik agar rumah impian segera terwujud tanpa bikin pusing di kemudian hari.

Artikel Terkait